RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Makassar Invesment Forum (MIF) 2022 resmi dibuka, Selasa (8/11/2022), di Hotel Four Points by Sheraton. Forum bertaraf internasional ini dihadiri 64 kota se-Indonesia dan delegasi dari 8 negara.
Kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar ini akan berlangsung dua hari, 8-9 November 2022.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny), menawarkan berbagai proyek strategis Pemkot Makassar, seperti, Japparate, New Balai Kota, hingga Green Parking.
Baca Juga : Optimisme Makassar Menjadi Kota Kreatif UNESCO Berkat Keunikan Coto Makassar
Usai mengikuti MIF, Danny Pomanto menyebut cukup banyak investor asing tertarik dengan proyek investasi pemerintah kota. Japparate salah satunya.
“Proyek ini nanti kita terangkan secara detail pada saat makan malam di Amirullah (Jalan Amirullah, kediapan pribadi Wali Kota Makassar). Termasuk Japparate yang sudah masuk di Phinisi Sultan,” kata Danny Pomanto.
Japparate atau jembatan layang tiga lantai yang rencananya akan dibangun di kawasan Anjungan Pantai Losari dengan nilai investasi Rp5 triliun.
Baca Juga : Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar Terima Kunjungan Tim Morula IVF
Kata Danny Pomanto, proyek Japparate sudah melalui kajian Investment Project Ready to Offer (IPRO) dan masuk di Forum Phinisi Sultan.
“Karena Japparate masuk di Phinisi Sultan maka investasi ini dapat support dari provinsi sehingga kota lagi tidak berdiri sendiri, apalagi kita sudah masuk di IPRO,” ujarnya.
Begitu pula dengan New Balai Kota. Dilengkapi dengan helipad, gedung setinggi 230 meter ini dengan 36 lantai menelan nilai investasi lebih dari Rp1 triliun.
Baca Juga : KALLA dan Pemkot Makassar Teken MoU Revitalisasi Taman Hasanuddin
"Kami membuka ruang untuk para investor yang ingin datang di kota kami yang tentunya untuk mewujudkan infrastruktur kota yang baik,” ucap Danny Pomanto.
Melalui forum ini, Danny Pomanto memfasilitasi seluruh wali kota se-Indonesia melakukan one on one meeting dengan investor asing.
Danny Pomanto berharap MIF dapat dijadikan benchmark atau contoh bagi pemerintah kota di Indonesia. Kepala daerah yang memiliki konsep, inovasi, dan proyek strategis dapat berdiskusi langsung dengan perwakilan negara asing.